Sunday 25 November 2007

Saat Hati Ini Takut

Sekuat-kuatnya seorang manusia, sebesar-besarnya kekuasaan seorang manusia, pasti dalam hati kecilnya ada sebuah kesadaran bahwa sebenarnya kita adalah makhluk yang lemah. Banyak hal-hal di dunia ini yang kita tidak punya kuasa akannya. Banyak hal-hal di dunia ini yang kita tidak punya kemampuan untuk mengaturnya. Ketidakmampuan kita untuk mengontrol hal-hal itu seringkali membuat kita takut, seringkali membuat kita ingin melarikan diri dari kenyataan. Namun kemanakah kita harus berlari? Kemanakah kita mampu mencari perlindungan? Kemanakah kita mampu mengumpat, sehingga rasa takut itu hilang?


Mungkin rasa takut memanglah satu hal yang naluriah dalam hati manusia. Mungkin rasa takut memang sesuatu yang tidak bisa dihindari, karena mungkin memang itulah reaksi yang dikeluarkan oleh manusia secara naluriah saat hatinya benar-benar sedang terdesak mencari jalan keluar. Tapi yakinlah, bahwa Tuhan tak akan menciptakan rasa takut di dalam hati tanpa menciptakan sebuah solusi yang akan menjadi pasangannya.

Sesungguhnya, hanya ada satu cara kita bisa melewati rasa ini, dan cara itu adalah dengan sebuah 'persiapan'.

Sebuah rasa takut di dalam hati, layaknya kita coba temani dengan sebuah persiapan untuk menghadapinya. Seorang murid pasti akan merasakan rasa takut saat masa-masa ujian sudah mulai dekat, tapi apakah dia mampu melewatinya dengan cara melarikan diri? Seorang prajurit akan bergetar hatinya saat akan berangkat menuju ke sebuah medan perang, namun apakah dia mampu memenangkan peperangan itu dengan mundur ke belakang? Seorang hamba, akan lemas tak berdaya, saat akan bertemu dengan penciptanya, dan sungguh benar-benar kita akan melewati ini dan tak akan mampu melarikan diri dari pertemuan denganNya. Apakah kita sudah menemani rasa takut kita kepadaNya dengan sebuah persiapan? Persiapan yang cukup, yang akan kita persembahkan kepadaNya, untuk menyelamatkan kita di hari akhir nanti?

Persiapkanlah segala sesuatu dengan cermat, maka yang terbaiklah yang akan terjadi. Janganlah putus asa karena sebuah rasa takut, karena saat kita berputus asa, saat itu pulalah kita memutuskan diri kita dengan jalan keluar.

"He who is well prepared has half won the battle." - Proverb