Saturday, 30 December 2006

Tempatku Kembali


Entah kenapa betah sekali diri ini untuk berada jauh dari rumah. Entah dari mana kudapatkan kekuatan untuk bersabar, jauh dari rumahku, yang di dalamnya terdapat orang-orang yang kusayangi. Apakah yang aku cari di tempat ini? Di tempat yang jauh dan sepi ini? Sedangkan aku tahu, semua orang yang kusayangi berada di sana, bersama-sama saling bertukar senyum dan tawa. Sedangkan aku berada di sini sendiri, dalam kesendirian, dan seringkali dalam kesedihan.

Sungguh beratnya menjadi orang yang terasingkan. Tapi sungguh mulianya jika keterasingan kita ini berdasarkan sebuah tujuan, tujuan yang bisa berguna bagi diri kita dan banyak orang. Sungguh mulianya jika kita bisa bersabar berada dalam kesendirian kita. Mungkin kita berpikir bahwa yang kita lakukan adalah sesuatu yang biasa-biasa saja, tapi sungguhnya banyak sekali orang-orang yang bahkan tak mampu untuk meninggalkan keluarga mereka, orang-orang yang mereka cintai, tempat tinggal yang mereka selama ini sudah sangat nyaman sekali berada di dalamnya.

Wahai para pengembara, sesungguhnya janganlah engkau menyerah! Sesungguhnya ada tempat yang amat tinggi disediakan untukmu, yang merupakan hasil dari perjuanganmu, kesabaranmu, pengorbananmu. Jika kita tak menyadarinya, maka sadarilah, sesungguhnya kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang besar. Tapi ingatlah dan ketahuilah, itu hanya berlaku bagi orang-orang yang bisa menggunakan waktunya dengan baik di dalam keterasingannya.

Meskipun kadang kita merasa tak kuat lagi, saat kita merasa ingin sekali pulang ke rumah, bersabarlah dan tunggulah, karena sesungguhnya saatnya akan tiba pula. Dan yakinlah, bahwa saat kita kembali nanti, kita akan kembali dengan senyuman yang bisa kita bagikan kepada orang-orang yang ada di tempat kembali kita nanti.

Janganlah engkau menyerah para pengembara
Sesungguhnya lihatlah ke langit yang biru di siang hari
Lihatlah ke langit yang bertaburkan bintang di malam hari
Di balik keindahan itu ada yang menjagamu
Dialah yang menjanjikan tempat yang tinggi untukmu

Untukmu yang bersabar

Untukmu yang berjuang
Untukmu yang berkorban
Untukmu yang tak menyian-nyiakan waktumu
,
Di dalam perjalananmu

"We are all visitors to this time, this place. We are just passing through. Our purpose here is to observe, to learn, to grow, to love... and then we return home." - Australian Aboriginal Proverb

Sunday, 10 December 2006

Standing Up For Love


Sampai kapan kita akan dicoba? Sampai kapan kita akan dibuat menangis? Cobaan-cobaan selalu saja datang meskipun kita tak menginginkannya. Cobaan-cobaan itu selalu menanti meskipun kita tak inginkan kehadirannya. Kadang kita mampu melewatinya, namun kadang butuh sekuat-kuatnya kesabaran di dalam jiwa kita untuk menghadapinya. Pernahkah kau rasakan cobaan itu bersama orang yang kau cintai? Saat dirimu dan dirinya diuji? Diuji oleh Tuhan agar Ia tahu seberapa besar engkau bisa bersatu untuk bersabar menghadapi segala ujiannya? Seberapa percayakah engkau dengan pasanganmu dalam menjalani hidup ini?

Kita selalu berharap bahwa kita akan hidup bahagia bersamanya sampai akhir hayat kita. Kita selalu berpikir positif bahwa kita akan membangun sebuah hubungan yang akan menjadikan kita orang yang lebih baik. Sehingga saat kita mendapatkan kenikmatan-kenikmatan itu, kita bersyukur, dan kita menganggapnya bahwa itu adalah bagian dari yang sepatutnya kita terima. Namun apakah kita akan terus bersanding bersamanya di saat-saat dia membutuhkan kita? Di saat-saat tak ada orang lain yang akan membantunya? Apakah kita mampu untuk bersama-sama bangun setelah salah satu dari kita terjatuh? Inilah sebenarnya yang amat sulit dilakukan, tapi inilah juga yang membuktikan seberapa besarnya cinta kita kepada mereka. Seberapa dalamnya janji kita kepada mereka, saat kita berkata bahwa kita akan menghabiskan hidup kita bersanding bersama mereka sampai hari tua nanti.

Semoga Tuhan selalu melihat tangisan hamba-hambaNya, yang di tengah malam terbangun untuk berdoa kepadaNya, memohon belas kasihanNya, memohon petunjuk dari semua masalah yang kita punya. Semoga Tuhan menghargai semua kesabaran kita, kesabaran dalam menantikan petunjuk-petunjukNya, yang sangat kita butuhkan dalam mencari jalan keluar. Semoga Tuhan selalu memberikan kesabaran kepada kekasih kita, yang tertimpa oleh masalah, yang hanya Dia lah yang mampu memberikan keajaibanNya, keajaiban agar tercipta sebuah jalan keluar.

Janganlah kau menyerah dengan pasanganmu. Kau janjikan kepada mereka seluruh hidupmu, kau katakan bahwa kau akan ada di saat senang dan susah, dan janganlah engkau menyerah, karena yakinlah bahwa mereka benar-benar membutuhkanmu, meskipun mereka tak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan. Sesungguhnya engkau adalah penopang mereka, pengisi kekosongan mereka, dan janganlah engkau berputus asa kepada mereka, karena mungkin engkaulah 'penyelamat' dan 'jawaban' dari Tuhan atas doa-doa mereka yang selama ini mereka buat, dan petunjuk-petunjuk yang selama ini mereka nantikan.

"Thru this past week... thru this bad times... I play and sing this song on my head over and over again...Though it's a song for children, but it keeps me strong to move on with my life... Thru this bad times... I will try to never give up... and try to never leave you, just like what we promised God in our vows..

Monday, 4 December 2006

Aku Dan Kesombonganku


Sedikit yang ku tahu dalam hidup ini
Sedikit yang sebenarnya bisa kubanggakan
Tapi kadang aku menjadi sombong
Sombong atas semua yang sebenarnya bukan milikku

Aku takut kepada manusia
Rendah diriku saat memandang kehormatannya
Tapi aku selalu lupa untuk takut pada Tuhanku
Sombong aku saat di depanNya

Tapi aku tahu cintaNya kepadaku begitu besar
CintaNya kepada hambaNya benar-benar besar
Jika seorang ibu mampu memaafkan kesalahan anaknya
Maka Dia dengan cintaNya dapat menghapus semua dosa hambaNya

Kenapa diri ini tidak sadar juga?
Aku pun selalu coba untuk sadar
Tapi selalu ada satu waktu dimana aku lupa itu semua
Dan akupun jatuh ke dalam kehinaan

Bagaimana cara menghilangkan satu waktu itu?
Waktu dimana aku tak mau mengingatNya?
Karena hatiku tertutup oleh semua dunia
Dunia yang hanya indah dilihat oleh mata

Mungkin memang surga hanya berisikan orang-orang terpilih
Yang mau selalu menjaga diri mereka setiap detiknya
Bagaikan berjalan di ladang berduri
Tak mau tertusuk meskipun hanya sekali saja

Mungkin itulah yang harus aku lakukan
Aku tahu mungkin tak bisa ku lakukan dengan sempurna
Tapi aku yakin Dia selalu menghargai perjuangan hamba-hambaNya
Yang selalu ingin kembali kepadaNya

Dia itu besar
Aku ini kecil

Wednesday, 22 November 2006

Kekalahan Yang Terhormat


Sudahkah kita menyadari kerapuhan iman kita? Sudahkah kita benar-benar mengerti bahwa manusia memang tempatnya salah? Kadang kita merasa bahwa semua yang kita lakukan ini sudah benar, sudah yang sebaik-baiknya kita lakukan. Kadang kita merasa bahwa kita memang sudah jauh dari dosa, jauh dari segala yang buruk-buruk. Tapi kadang kita lupa bahwa memang kesalahan di depan mata tak pernah terlihat, tak seperti kebaikan-kebaikan kita yang kita banggakan. Sungguhlah beruntung orang yang menyadari kesalahan-kesalahannya. Tapi sungguh lebih beruntung orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosanya itu.

Seringkali kita lupa bahwa kesalahan tak akan luput dari hukuman. Dan seringkali kita berpikir bahwa kita tak akan menanggung hukuman dari semua dosa-dosa yang kita lakukan. Saat kita melakukan dosa kecil, kadang kita berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kerikil yang tak begitu berpengaruh terhadap diri kita. Tapi sesungguhnya, meskipun itu seringan atom, kita pasti akan merasakan akibatnya.

Tapi bukankah manusia itu adalah tempatnya salah? Bukankah memang sudah alamnya bahwa kita akan selalu berbuat dosa? Memang benar bahwa kitalah gudangnya dosa, tapi apakah dosa-dosa itu yang akan berpengaruh pada akhirnya? Pernahkah kau berpikir bahwa mungkin perjuanganmu selama ini untuk menghindari dosa itu jauh lebih besar nilainya daripada dosa itu sendiri? Pernahkah kau berpikir bahwa tangisan-tangisan saat kau meminta ampun setelah kau buat dosa itu lebih mulia harganya daripada perbuatanmu itu?

Mungkin kita memanglah makhluk yang selalu kalah oleh diri kita sendiri, tapi kita selalu bisa mendapatkan kekalahan yang terhormat.

Dengan mengingatNya selalu, dengan memohon ampunanNya selalu, dengan tak pernah berhenti berjuang untuk memperbaiki diri, akan kita bisa dapatkan sebuah kemenangan di dalam kekalahan.


Sabar... Sabar... Dan sabar...

Itulah kuncinya! Itulah yang akan membawa kita pada kemenangan. Jangan pernah menyerah untuk berjuang, jangan pernah berhenti bertaubat kepadaNya, jangan pernah berhenti untuk percaya kepadaNya. Sesungguhnya, meskipun dosa-dosa kita tak mampu disimpan di dalam bumi ini, Dia selalu membuka pintu taubatnya kepada orang-orang yang memohon. Mampukah kita bersabar untuk selalu percaya kepadaNya? Mampukah kita bersabar untuk membesarkan hati dan menerima bahwa kita memang tempatnya salah? Dengan kesabaran dan kemauan untuk bertaubat, mudah-mudahan kita akan menjadi orang-orang yang bisa menerima kekalahan dengan kehormatan.

"Of all acts of man repentance is the most divine. The greatest of all faults is to be conscious of none." - Thomas Carlyle

Thursday, 26 October 2006

Yang Ada Di Dalam Hati


Entah bagaimana Tuhan menciptakan hati ini, sehingga seringkali hati ini terbolak-balik dalam berperasaan. Kadang kita merasa begitu benci sekali dengan seseorang, tapi entah bagaimana, bisa saja dia menjadi seseorang yang sangat kita sayangi. Tapi bukankah itu sesuatu yang indah? Bukankah terbolak-baliknya hati merupakan suatu anugerah? Memang jika kita melihat bagaimana hati yang baik bisa menjadi buruk, mungkin tak bisa kita melihatnya sebagai suatu anugerah. Tapi bayangkan saat hati yang kotor bisa tercuci bersih, bisa menyayangi kembali, bisa mengasihi, bisa membuat bibir ini tersenyum, dan orang lainpun tersenyum, akan terlihat indahnya dunia ini, dan seisinya.

Hati inilah yang bisa membuat seseorang merasa bahagia, merasa berbunga-bunga. Sungguh indah sekali rasanya bisa menyayangi seseorang, seseorang yang sangat penting sekali dalam hidup kita. Kadang kita berpikir bahwa jika menyayangi seseorang, orang itu haruslah menyayangi kita kembali. Tapi sungguh mulianya jika kita bisa mencintai seseorang tanpa ia harus mengetahuinya, tanpa harus meminta balasan apapun darinya. Sungguh indahnya suatu rasa sayang yang berdasarkan ketulusan, yang dimana kita hanya ingin melihatnya tersenyum, melihatnya bahagia, melihatnya gembira, dimanapun dan bersama siapapun dia berada.

Pernahkah engkau terdiam terpaku ketika melihat seseorang yang ada di hatimu? Pernahkah engkau menginginkannya untuk bahagia meskipun ia tak tahu apa isi hatimu? Sungguh besarnya dan indahnya apa yang hati ini bisa lakukan kepada diri kita. Hati ini bisa membuat kita berkorban begitu besarnya, bisa membuat kita berjuang begitu kerasnya, bisa membuat kita terpesona begitu berbunga-bunganya. Memang hati adalah sebuah anugerah asalkan kita mampu menjaganya, menjaga kebersihannya, dan asalkan kita mampu merawatnya.

Karena sesungguhnya, ingatlah bahwa memang hati ini tak pernah berhenti berbolak-balik.

Maka sayangilah orang-orang yang sekarang ada di hatimu, dengan tulus, tanpa ia harus memberikan apapun kepadamu. Lakukanlah sebelum hatimu berbalik lagi! Lakukanlah sekarang!


Sungguh indah sekali rasa sayang itu, bukankah kita tak akan pernah lupa rasanya saat pertama kali kita merasakan jatuh cinta? Semoga saja, semua orang yang menyayangi orang lain, terbalaskanlah rasa sayangnya. Dan semoga, semua orang yang tak terbalaskan rasa sayangnya, tidak pernah berhenti untuk menyayangi orang itu dengan tulus.

"There are many things in life that will catch your eye, but only a few will catch your heart... Pursue those." - Michael Nolan

Tuesday, 10 October 2006

Seseorang Yang Beriman


A believer never rests.

Tuesday, 19 September 2006

Waktu Yang Berharga


Aku banyak membuang waktu
Untuk hal yang aku tahu tak berguna
Aku sadar bahwa waktu itu tak akan kembali
Tapi aku baru benar-benar sadar
Saat aku membutuhkannya untuk kembali

Monday, 18 September 2006

Cermin Hati


Ada masa-masa di mana kita mudah sekali putus asa, mudah sekali yakin bahwa kita akan selalu gagal. Jika melihat ke masa lalu, akan teringat bagaimana kita seringkali berusaha tapi tidak mendapatkan hasil yang kita inginkan. Banyak sekali orang-orang yang kehilangan harta yang mereka cintai, ataupun orang tua, keluarga, anak, kekasih, dan lain-lainnya. Semua itu harusnya mengingatkan kita bahwa benar-benar tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua itu milik Tuhan, dan benar-benar Dia akan mengambilnya kembali, cepat atau lambat.

Sudahkah engkau merasakan rasa kehilangan itu? Sudahkah engkau merasakan kehilangan seorang kekasih? Orang tua? Harta? Jika belum, maka perlakukanlah mereka dengan baik, perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya, perlakukanlah mereka dengan cinta. Katakanlah bahwa kau sayang kepada kekasih hatimu, zakatkanlah dan sedekahkanlah hartamu, bimbinglah dan tuntunlah anak-anakmu dalam menjalani hidupnya. Semua yang Tuhan titipkan kepada kita, uruslah dengan baik, dengan kasih sayang, dengan segala ketulusan.

Sesungguhnya beruntunglah bagi orang-orang yang masih memiliki.

Sesungguhnya lebih beruntung lagi bagi orang-orang yang mendapatkan kembali apa yang pernah mereka kehilangan.

Bukankah itu bukti nyata akan adanya kebahagiaan? Bukankah itu bukti nyata akan betapa berharganya rasa syukur dan sabar kita? Apa yang kalian tunggu? Sujudlah sekarang! Berterima kasihlah kepada Tuhan sekarang! Dah bersabarlah, karena engkau mengetahui bahwa apa yang kau lihat dan apa yang kau punya, bukanlah milikmu.

Mungkin itu semua hanya titipan, tapi bayangkan cinta yang bisa diberikan kepada mereka, bayangkan pengorbanan yang mampu kita lakukan untuk mereka, bayangkan senyum yang mereka berikan kepada kita. Akankah kau buang itu semua dengan ketiadaannya rasa bersyukur?

Waktu ini berjalan dengan cepat, dan engkau punya kunci dalam menjalani hidup ini. Jangan engkau tunda lagi, jangan engkau tunda kebaikan itu lagi. Mulailah dari diri kita sendiri... Mulailah dari yang paling kecil... Dan mulailah dari sekarang...

Wednesday, 14 June 2006

Berserah Diri


Kenapa rasanya semua cobaan ini tak pernah berhenti untuk datang? Rasanya seperti ditimpa oleh batuan demi bebatuan. Dan semakin banyak batu yang terjatuh, semakin besar pula batu-batuan itu. Jika itu saja belum cukup, meskipun cobaan dari luar sudah tak mampu ditahan lagi, diri ini pun malah memperburuk situasi.

Cobaan dari dalam diri sendiri inilah yang sebenaranya menghancurkan kepercayaan diri kita. Seandainya cobaan-cobaan itu datangnya dari luar, tentulah akan bisa kita hadapi dengan hati lapang jika tahu bahwa kita mempunyai kualitas diri yang baik. Akan tetapi, jika saja kita tahu bahwa kita makhluk yang penuh dosa, bahwa kita makhluk yang penuh dengan kesalahan, itu akan membuat diri kita tak mampu menghadapi apapun. Bagaimana bisa menghadapi cobaan-cobaan yang datang dari luar, kalau mengalahkan diri sendiri pun tidak bisa? Sesungguhnya begitu mudah rasanya untuk menyerah! Begitu mudah rasanya untuk berputus asa!

Mungkin inilah saatnya untuk bercermin kepada apa yang telah kita lakukan. Dosa-dosa kita yang manakah yang membuat diri kita masuk ke dalam situasi ini? Apakah terlalu banyak kesalahan kita sehingga Tuhanpun tak mau mendengarkan doa-doa kita? Ataupun meskipun Dia mendengarkannya, apakah kesalahan-kesalahan kita yang menundaNya untuk mengabulkan doa-doa kita? Ditunda selama-lamanya kita mampu menahan sampai kita sudah tak lagi mampu untuk berharap?

Tapi janganlah kita sampai putus asa, janganlah sampai kita berhenti mengharap kepadaNya. Karena memang Dialah satu-satunya tempat kita berharap.

Jikalau kita berhenti berharap kepadaNya, itu sama saja dengan kita mencari pengganti oxigen yang bisa digunakan untuk bernafas dengan baik.

Tunggulah akan terkabulkannya doamu. Berusahalah untuk mendapatkan 'hati'-Nya kembali. Berusahalah untuk menjadi 'kekasih'-Nya kembali.

Berserah dirilah kepadaNya, meskipun dirimu dipenuhi dengan segala kemaksiatan. Karena memang itulah satu-satunya yang bisa engkau lakukan. Ingatlah bahwa setelah semua cobaan-cobaan ini selalu muncul keindahan-keindahan.

Ingatlah bahwa 'life is a constant battle'.

Engkau bukan satu-satunya yang merasakan ini di dunia ini. Mungkin lebih banyak yang merasakan hal-hal yang lebih berat dari yang kau rasakan.

Ya Tuhan, hamba merasa sendiri di dunia ini
Hamba tak tahu apakah engkau masi sudi melihat diri ini
Tapi tak ada tempat lain yang hamba bisa tuju
Hamba ingin agar Engkau memperhatikan hamba lagi seperti dulu
Engkau bangunkan hamba saat hamba terlupa untuk beribadah
Engkau arahkan hamba saat hamba salah arah
Engkau bicara kepada hamba saat hamba membutuhkanMu
Ya Tuhan kami, hamba tak tahu kenapa diri ini bisa jadi seperti ini
Tolong buat semuanya jadi lebih baik
Hamba serahkan hidup ini kepadaMu
Hamba searhkan jalan cerita hamba kepadaMu
Kabulkanlah doaku

Friday, 9 June 2006

Kehidupanmu Dan Kehidupan Di Sekitarmu


Setiap orang menjalani hidup dengan cara yang berbeda-beda. Tapi seakan-akan kita melihat nikmat orang lain jauh lebih banyak daripada nikmat kita sendiri. Kadang kita melihat kebahagiaan orang lain jauh lebih terasa daripada kebahagiaan diri kita sendiri. Kadang kita terlalu sering melihat kehidupan orang lain, sampai kita lupa kepada kehidupan kita sendiri.

Sudahkah kau syukuri apa yang kau dapati hari ini? Kesehatanmu? Makan pagi, siang dan malammu? Shalatmu dan ibadahmu? Semua yang telah kau lakukan hari ini itu bukan lain karena izin oleh Tuhanmu. Mungkin bagi kita, itu hanyalah hal biasa yang setiap hari kita lakukan, tapi pasti kita akan berpikir lain jika saja besok ada satu bagian tubuh kita yang lumpuh saat kita terbangun nanti.

Janganlah engkau bersedih akan hal-hal buruk yang menimpamu. Janganlah kau jadikan itu alasan untuk tidak bersyukur. Janganlah kau jadikan itu alasan untuk menjauh dari Tuhanmu.

Ingatlah, bahwa sesungguhnya cobaanNya jauh lebih sedikit daripada nikmat yang Ia telah berikan kepadamu.

Hanya saja kau perlu melihat dan berpikir sedikit untuk mengerti dan merasakannya.

Apakah kau takut akan kehilangan segalanya yang telah kau miliki? Apakah kau takut akan kehilangan harta dan anak-anakmu? Apakah kau takut akan kehilangan cinta oleh kekasihmu? Berhentilah untuk menakuti sesuatu yang ada di masa depan. Belum tentu pula kau akan kehilangan segalanya, sehingga pada akhirnya semua ketakutanmu itu sia-sia dan hanya merusak apa yang sedang engkau jalani di detik-detik ini.

Syukurilah nikmatmu! Gunakanlah untuk meraih hal-hal yang halal dan baik! Dan sedekahkanlah rezekimu yang berlebih!

Karena sesungguhnya, jika engkau bisa membuat orang lain bahagia, kebahagiaan seisi dunia inipun kan menjadi milikmu. Janganlah takut untuk kehilangan apapun, karena memang dari awalnya semua ini bukanlah milikmu. Semua ini adalah milikNya! Namun, berdoalah agar segala nikmat yang dititipkan kepadamu takkan diambil olehNya kecuali engkau telah menggunakannya dan menjaganya dengan baik.


Jangan terlalu banyak melihat ke atas, lihatlah ke samping dan ke bawah. Lihatlah bagaimana kehidupan orang-orang yang nasibnya sama denganmu. Mengertilah bahwa kau tak sendiri menghadapi cobaan-cobaan dan kesedihan di dunia ini. Lalu, lihatlah ke bawah. Berapa banyak orang yang nasibnya lebih buruk darimu. Lakukanlah ini agar jangan sampai kau tak pernah tahu betapa beruntung sebenarnya engkau hidup di dunia ini.Dan pada akhirnya, hanyalah Tuhanmu yang memutuskan bagaimana hasil dari semua jerih payahmu.Masa depan adalah sebuah tanda tanya. Memikirkannya takkan merubah apapun dan takkan membuatnya menjadi lebih baik. Namun, berbuat yang terbaik untuk hari inilah yang akan menjadi tolak ukur untuk masa depanmu

Ingatlah akan satu hal! Bahwa betapa baik dan buruknya masa depan nanti, jangan sampai kau lupa bahwa selalu ada maksud dari semua ini, dan hanganlah kau bersedih hati!

"Learn to enjoy every minute of your life. Be happy now. Don't wait for something outside of yourself to make you happy in the future. Think how really precious is the time you have to spend, whether it's at work or with your family." - Earl Nightingale

Sunday, 23 April 2006

Renungan Malam


Saat malam telah menjelang, dan hanya beberapa saat lagi sebelum engkau menuju tempat tidurmu untuk beristirahat, renungkanlah perjalanan hidupmu. Lihatlah apa yang telah engkau lakukan hari ini. Pikirkanlah ke mana hari esok akan membawamu. Sebaik apakah engkau menggunakan waktumu? Sebaik apakah engkau menggunakan kesempatanmu? Sebanyak apakah engkau bersyukur atas nikmat yang telah kau dapatkan hari ini? Jangan sampai hari ini tidak memberimu pelajaran untuk bekalmu setelah kau terbangun di esok hari.

Apakah kau menyadari hidupmu tak seburuk yang selama ini engkau tangiskan? Apakah kau dapat melihatnya, bahwa hidupmu tak sekeruh yang selama ini engkau cemaskan? Engkau hanya butuh waktu untuk keluar dari kegelisahanmu, menuju ke sebuah 'tempat yang tenang', dan lihatlah sesungguhnya engkau memang punya segalanya. Langit dan bumi tersenyum padamu, orang-orang di sekitarmu mengenalmu, dan Tuhanmu selalu menjagamu dan melihat perjuanganmu di dunia ini.

Jangan bersedih akan hal-hal yang kau sadari, karena sebenarnya banyak sekali hal-hal yang kau tak sadari yang sebenarnya telah membuat hidupmu menjadi indah. Janganlah sampai engkau menyia-nyiakannya.

Waktu takkan pernah berhenti meskipun kau coba menghentikannya, maka jangan sampai engkau menganggap remeh sang waktu. Dia bisa menjadi senjata pamungkasmu dalam melewati segala rintangan di dunia ini, tapi dia juga bisa menjadi senjata makan tuanmu yang akan membunuhmu dengan keji. Jadikan ia kuda pacuanmu, karena memang itulah sebaik-baiknya kuda pacuan. Ia akan selalu menjadi yang tercepat, dan jika bukan kau yang menunggangnya, pastilah engkau akan tertinggal di belakangnya.

Pastikanlah kepada dirimu bahwa akan ada senyum di esok hari. Wajibkanlah juga pada dirimu, bahwa senyum itu jangan hanya terpancar di wajahmu, tapi juga di wajah orang-orang di sekitarmu. Tebarkanlah cinta dan kasih sayangmu, karena itu bisa memberikan perdamaian meskipun hanya di suatu tempat yang luasnya tak seberapa.

Perdamaian itu bagaikan intan berlian, yang meskipun besarnya tak seberapa, namun nilainya begitu tingginya.

Janganlah pula engkau berhenti berdoa. Meremehkan kekuatan berdoa sama saja dengan memupuskan harapan yang ada di dalam hatimu, dan mungkin di hati orang lain. Jadikanlah berdoa itu sebuah kebutuhan yang berjalan seiring dengan usahamu. Usaha dan doa adalah pasangan yang dapat menghasilkan kesuksesan dan kebahagiaan. Janganlah sekali-sekali kau remehkan salah satunya, apalagi keduanya. Dengan adanya doa, harapan pun kan datang. Dan dengan adanya harapan, kesempatan pun akan tiba. Jangan sampai kau berputus asa, karena selama kau masih bisa berdoa, kemenangan kan selalu bisa diraih.

Jangan lupakan hari ini... Jangan lupakan malam ini... Selama hari ini belum berakhir, janganlah engkau berputus asa... Selalu ada yang menunggu untuk kau raih, hanya saja kau harus melihatnya dengan mata hatimu...

"Live as you will have wished to have lived when you are dying." - Christian Furchtegott Gellert

Saturday, 15 April 2006

Doa Orang Tuamu


Pernahkah engkau berfikir akan suatu hal, mengenai dari mana datangnya kebahagiaan? Tahukah engkau seberapa besar peran orang tuamu saat sebuah senyum yang indah terlukis di wajahmu. Kadangkala kita tak begitu menyadarinya, tapi kebahagiaan yang datang tidaklah datang dengan sendirinya. Ia datang seiring dengan sebuah doa. Doa yang diucapkan oleh sang orang tua, yang tak pernah pamrih dalam melihat kebahagiaan anaknya.

Janganlah engkau bersedih hai orang-orang yang masih hidup bapak-ibunya. Terlebih lagi, janganlah engkau menangis hai orang-orang yang bapak-ibunya tak pernah henti-hentinya mencintaimu. Pernahkah engkau sadar akan kekuatan suara seorang ibu. Suaranya lembut saat menenangkan hati anaknya yang sedang gundah. Ucapannya manis bagaikan setetes madu dari surga saat ia mendoakan anaknya. Maka dari itu:

Jangan sampai kesedihan melandamu saat ibumu masih ada di dunia ini. Bicaralah padanya dan curahkanlah isi hatimu padanya. Sesungguhnya dialah petunjuk dari Tuhan yang terbaik yang bisa kau dapat.

Janganlah kita sampai kehilangan arah atas kebingungan kita. Janganlah kita sampai terjatuh ke dalam jurang atas ketidak tahuan kita akan banyak hal. Bicaralah pada bapakmu dan dengarkanlah kebijaksanaannya dalam memberi nasihat. Ambillah buah dari berbagai pengalamannya yang tak pernah henti-hentinya ia ceritakan padamu. Pernahkah engkau menyadari bahwa sesungguhnya dialah yang membuat engkau masih bisa 'berdiri' di saat ini, tetap bertahan menghadapi segala rintangan? Apakah engkau sadar, meskipun ia jauh, tapi karena kau tahu dia ada di sana dan berdoa untukmu, kekuatanpun datang ke dalam dirimu untuk tetap berjuang di dunia ini?

Saat engkau jauh dari orang tuamu, ataupun saat engkau telah terpisah dari bapak-ibumu, lihatlah ke atas sana dan bicaralah pada Tuhanmu tentang mereka. Doakanlah mereka selalu, karena sesungguhnya, saat engkau melihat ke langit luas dan mulai berdoa, mereka juga sedang berdoa agar segala yang terbaik ada padamu. Janganlah engkau bersedih, karena mereka takkan pernah menjauh meskipun kau sakiti, karena mereka takkan pernah berpaling meskipun kau pergi.

Jadikanlah mereka sebuah kekuatan di hatimu untuk bahagia... Jadikanlah mereka sebuah motivasi di dirimu untuk berkarya... Jadikanlah mereka yang terindah di hatimu...

"All parents believe their children can do the impossible. They thought it the minute we were born, and no matter how hard we've tried to prove them wrong, they all think it about us now. And the really annoying thing is, they're probably right." - Cathy Guisewite

Wednesday, 12 April 2006

Santun Perkataanmu

Berhati-hatilah dalam berbicara, kau tak tahu hati siapa yang engkau sakiti. Mungkin kau pikir itu sesuatu yang lucu, apakah yang lain berpikir begitu? Kendalikanlah lisanmu, gunakanlah untuk menebar cinta dan perdamaian. Jangan sampai ia menjauhkanmu dari teman-temanmu. Jangan sampai ia membuat musuh-musuh baru untukmu. Ia bisa menjadi cahaya terang yang menghidupkan, tapi ia juga bisa menjadi senjata terkuat yang mematikan.

Janganlah lupa untuk meminta maaf kepada orang-orang yang kau sakiti hatinya dengan perkataanmu. Sesungguhnya, mungkin saja orang itu mengingat apa yang telah kau perbuat selamanya. Mungkin saja itu dipendam di hatinya dan tak pernah dilupakannya. Siramlah rasa sakit itu dengan perkataanmu yang lebih 'manis', sehingga padam bara apinya dan diganti oleh hati yang sejuk.

Berhati-hatilah dalam berbicara... Di balik lidah itu terdapat cermin atas diri seseorang... Di balik perkataan itu terdapat harapan untuk orang-orang di sekitarnya... Di santun perkataanmu, terdapat cinta yang bisa kau curahkan, jika engkau mengetahuinya...

"The tongue like a sharp knife... Kills without drawing blood." - Siddharta Gautama

Sunday, 9 April 2006

Ku Terima Kesalahanku


Janganlah engkau takut untuk meminta maaf jika engkau berbuat salah kepada seseorang. Sesungguhnya engkau takkan pernah tahu apakah orang itu akan memaafkanmu jika engkau tidak meminta maaf sama sekali. Yakinlah dan berdoalah agar ia mau mengerti dan memaklumi kesalahanmu. Dan janganlah engkau berputus asa akan penantian panjang, karena harapan akan selalu ada bagi orang-orang yang menanti.

Janganlah engkau pernah berhenti untuk meminta ampun kepada Tuhanmu. Janganlah engkau berpikir dua kali sebelum engkau bertaubat kepadaNya. Lakukanlah! Karena sesungguhnya Tuhan begitu cintanya kepada orang-orang yang kembali padaNya saat mereka menyesal karena telah bermaksiat kepadaNya. Sesungguhnya ampunanNya selalu terbuka bagi hamba-hambaNya yang meminta. Yakinlah dan berdoalah, karena sesungguhnya dialah Yang Maha Pemaaf dan Yang Maha Pengampun.

Manusia memang tak pernah luput dari salah dan dosa. Memang sepertinya itu sudah 'alam'nya kita. Mungkin sudah tak terhitung jumlah kesalahan yang telah kita perbuat. Kesalahan baik antar sesama manusia, kepada sesama makhluk, kepada sang Pencipta, maupun kepada diri sendiri. Seringkali kita diurung oleh kesedihan karena menyesal atas dosa-dosa yang kita perbuat. Sesungguhnya, janganlah engkau berputus asa untuk kembali ke jalan yang benar.

Jalan yang benar bagaikan sebuah pintu rumah yang selalu terbuka, yang di dalamnya terdapat sebuah keluarga yang tak pernah berhenti mencintai dan menerima tamunya.

Berat rasanya mengingat-ingat betapa seringnya kita masuk ke dalam jurang maksiat. Kita lakukan dosa-dosa itu tanpa berfikir apa akibat dari semua itu. Kita lakukan dosa-dosa itu bagaikan kita tak sadar bahwa Dia selalu melihat kita. Terlebih lagi, mungkin kadangkala kita lakukan dosa-dosa itu meskipun kita tahu bahwa Dia memang sedang melihat kita. Sesungguhnya kita buat Tuhan kita seburuk-buruknya saksi.


Usaplah air matamu. Menyesal adalah langkah awal untuk meraih sebuah kemenangan. Tapi janganlah engkau berjalan di tempat, buatlah sebuah perubahan! Perubahan itu tidak mudah, maka berusalah sekuat tenagamu, berdoalah di siang dan malammu dan taruhlah keyakinan di dalam dirimu, bahwa sesungguhnya Tuhan amat mencintai hamba-hambaNya, terutama yang kembali kepadaNya.

Selama engkau bernafas... Selama para malaikat masih bertasbih kepadaNya... Selama bintang-bintang masih bercahaya dan berputar dalam garis edarnya... Bertaubatlah! Karena sesungguhnya itu bisa jadi hal terbaik yang pernah engkau lakukan dalam hidupmu.

"To help yourself, you must be yourself. Be the best that you can be. When you make a mistake, learn from it, pick yourself up and move on." - Dave Pelzer

Saturday, 18 March 2006

Memberi Sedikit Senyuman


Berilah sedikit senyuman...

Meskipun apa yang kau rasakan itu kesedihan. Meskipun apa yang kau alami itu kesendirian. Meskipun kau terasingkan, jauh dari rumah dan orang-orang yang kau sayangi, tapi berilah sedikit senyuman. Berilah sedikit gula pada sebuah minuman lemon agar lebih manis rasanya meskipun sedikit.

Berilah sedikit senyuman...
Sesungguhnya masih banyak orang yang nasibnya lebih buruk dari engkau. Mungkin kau tak melihatnya, tapi jika mereka masih bisa bersabar, menunggu dan tidak berputus asa, sesungguhnya kaupun mampu begitu. Berilah sedikit senyuman, ambillah sesuatu yang positif dari kesedihanmu meskipun hanya sedikit. Sesungguhnya itu lebih baik bagimu.

Berilah sedikit senyuman...
Saat Tuhan tak menjawab ataupun mengabulkan do'amu, sesungguhnya Ia sedang menguji apakah kau benar-benar menggantungkan harapanmu kepadaNya. Sesungguhya Ia ingin menguji manakah hamba-hambaNya yang setia kepadaNya meskipun doa-doa mereka belum terkabulkan. Sabarlah, tunggulah dan jangan berputus asa. Semua akan menjadi lebih baik jika engkau terus menaruh kepercayaan kepadaNya di dalam hatimu.


Berilah sedikit senyuman...
Saat kau pikir engkau sudah durhaka kepada Tuhanmu, dan pintu taubat tertutup untukmu. Ingatkanlah dirimu bahwa sesungguhnya Dialah Yang Maha Besar, Dialah Yang Maha Bijaksana dan Dialah Yang Maha Pengampun. Pintu taubatnya seluas langit dan bumi ini. Pintu taubatnya selalu terbuka sampai engkau menghembuskan nafasmu yang terakhir. Janganlah engkau berputus asa dari rahmatNya. Sesungguhnya engkau akan dipandang mulia olehNya jika engkau bertaubat dan kembali kepadaNya. Sesungguhnya Ia lebih menyukai hambaNya yang berdosa lalu bertaubat daripada yang hidupnya tak pernah dicoreng oleh kesalahan sama sekali.

Berilah sedikit senyuman...
Saat engkau pikir bahwa engkau tak lagi mempunyai harapan. Sesungguhnya harapan itu selalu ada. Harapan itu ada yang mengaturnya. Harapan itu ada bagi orang yang berusaha. Harapan itu ada bagi orang yang berdoa. Harapan itu ada bagi orang yang percaya. Jangan pernah berputus asa, itu kuncinya! Ingatlah sudah berapa kali engkau berhasil melewati hal-hal yang kau pikir kau tak mampu lewati. Ingatlah sudah berapa banyak senyum dan tawa yang tampak di wajahmu setelah engkau melewati semua cobaan ini. Percayalah!

Berilah sedikit senyuman...
Sesungguhnya senyuman akan membuat cerah hari ini. Akan memperindah malam ini. Akan memberi kekuatan kepada diri sendiri. Dan akan memberi harapan kepada orang lain. Berilah sedikit senyuman! Berilah sedikit senyuman! Berilah sedikit senyuman!

"The hardest thing you can do is smile when you are ill, in pain, or depressed. But this no-cost remedy is a necessary first half-step if you are to start on the road to recovery." - Allen Klein

Thursday, 16 March 2006

Kau Punya Segalanya


Apa yang kau cemaskan
Semua yang indah ada pada dirimu
Kau saja yang tak melihatnya
Semua berjalan lebih baik dari yang kau kira
Apakah kau merasa jauh
Apakah kau merasa sepi
Sesungguhnya kau tak sendiri
Hanya kau tak dapat melihatNya
Bintang dan bulan di malam hari buktiNya
Nafasmu adalah saksiNya
Engkau punya segalanya
Hanya kau tak mau melihatnya
Lihatlah dengan hatimu
Dan bukan dengan matamu
Kau punya segalanya
Kau punya segalanya

Tuesday, 14 March 2006

Keabadian

Ingatkah kita akan teman-teman kita yang terdahulu? Ingatkah kita akan masa-masa di saat kita banyak tersenyum dan tertawa? Ingatkah kita akan masa-masa dimana sedih tak sedikitpun berujung? Mungkin dari semua itu, ada satu hal yang selalu sejalan, bahwa semua itu tidak ada yang abadi.

Kalau kita membuka album foto-foto lama, mungkin terisi dengan gambar kita dengan orang-orang yang kita sempat bertukar tawa dan senyum dengan mereka. Mungkin mereka dahulu adalah teman-teman terdekat kita, yang kita kira hidup dan mati kita selalu ada mereka. Semua yang terjadi dahulu akan membawa kenangan di masa depan, tak peduli apakah itu kenangan yang indah maupun sedih. Cobalah kita lihat diri kita yang sekarang, masih adakah mereka di sekitar kita? Masihkah kita bertukar canda dan tawa bersama mereka? Masihkah kita berbagi kesedihan di tengah-tengah mereka? Beruntunglah bagi yang masih, tapi mungkin sudah tak lagi bagi kebanyakan orang.


Ingatlah bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Yakinlah bahwa yang kita punya sekarang ini mungkin tak akan kita pedulikan lagi di masa depan. Percayalah bahwa orang-orang yang selalu berada di sekitar kita sekarang, mungkin bukanlah orang-orang yang akan kita istirahatkan badan kita di samping mereka di saat kitapun terlelah.

Ingatlah apa yang kita punya dahulu dan yang sekarang tiada... Jadikanlah itu peringatan bahwa yang sekarang ada mungkin akan hilang suatu saat nanti...

Janganlah pernah merasa memiliki sesuatu di dunia ini. Anggaplah semua yang ada pada diri kita ini hanyalah sebuah 'kesempatan'. Kesempatan bukanlah sepenuhnya milik kita. Kesempatan hanya datang beberapa saat saja, dan manusialah yang merubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Begitulah yang sebaiknya kita lakukan atas semua yang Tuhan 'titipkan' kepada kita. Kita harus yakini bahwa semua itu akan diambil kembali olehNya, namun itu janganlah menjadi penghalang untuk menggunakannya secara cerdas dan bijaksana.

Selama kita bersyukur...
Selama kita gunakan untuk sesuatu yang berguna dan bijaksana...
Dan selama itu bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain...
Semua yang dititipkan kepada kita tak akan pernah diambil, kecuali untuk diganti dengan sesuatu yang lebih baik...

"Oh, my friend, it's not what they take away from you that counts. It's what you do with what you have left." - William Cowper

Thursday, 9 March 2006

Detik Yang Hilang Begitu Saja

Apa yang sering kita tunggu? Semua rencana sudah ada di kepala kita, tapi butuh waktu lama untuk kita mengeksekusinya. Semua sudah ada di alam sadar kita, tapi tak cukup niat untuk membuat kita bergerak melakukannya. Dan saat dimana kita memikirkan apakah kita akan melakukannya sekarang atau tidak, detik-detikpun hilang begitu saja.

Waktu itu berharga! Mungkin sudah bosan mendengarnya karena semua orang bilang begitu. Tapi ia lebih berharga dari yang kita kira. Ia lebih berkuasa dari yang kita duga. Dan ia pun lebih 'berbahaya' dari yang kita antisipasi.


Jangan pernah mempunyai kebiasaan menunggu. Lakukanlah sesuatu! Jadikan setiap detik tak terbuang sia-sia, karena sesungguhnya banyak hal-hal yang mengubah kehidupan manusia yang terjadi dalam hitungan detik saja. Gunakan waktu ini untuk membaca, berdoa, berkarya ataupun mengingatNya.

Sesungguhnya hidup dan waktu adalah dua hal yang tak terpisahkan. Jika engkau menyia-nyiakan salah satunya, engkau telah menghancurkan keduanya.

Aturlah waktumu agar ia menjadi temanmu dan bukan musuhmu... Jagalah niatmu agar waktu itu takkan pergi tanpa ada senyuman di wajahmu...

"Time is the cruelest teacher; first she gives the test, then teaches the lesson." - Anonymous

Sunday, 5 March 2006

Daun Yang Jatuh Dari Pohonnya


Mungkin sudah banyak kejadian ataupun kenangan yang selalu membuat hati kita 'sakit' dan terusik. Mungkin sudah banyak rasa pedih dan sedih yang kita alami, karna hal-hal yang besar, maupun yang sepele. Sesungguhnya memang inilah 'bumbu' dari hidup setiap manusia. Hidup itu keras, hidup itu perjuangan. Kadang kita terjatuh ke dalam lubang yang paling dalam, meskipun kadang kita seringkali berada di puncak kebahagiaan namun tak menyadarinya.

Sampai kapan rasa sakit ini ada? Sampai kapan cobaan datang bertubi-tubi? Sesungguhnya cobaan itu tak harus sesuatu yang nyata. Pernahkah kau sadar akan kesendirianmu? Pernahkah kau sadar akan jauhnya engkau dari orang-orang yang kau sayangi? Pernahkah kau sadar akan jauhnya engkau dari Tuhanmu?

Jalan keluar tak pernah berhenti kita cari, berusaha sudah bagaikan tak mampu lagi, namun seberapa sering semua itu tidak menghasilkan apa-apa? Berputus asakah kita? Beruntunglah bagi orang-orang yang berani menghadapinya, namun tak sedikit juga yang melarikan diri darinya.

Alangkah indahnya saat semangat kita sedang terjatuh, kita melihat kepada sebuah pohon yang di mana dedaunannya terjatuh dari rantingnya. Karena sesungguhnya:

Bukankah tak ada satu daunpun yang jatuh dari pohonnya, kecuali Tuhan mengetahuinya? Jika daun yang sekecil itu, yang mungkin jatuhnya ke tanah tak berarti apa-apa, Tuhan saja mengetahuinya, apalagi hambaNya yang menatapNya ke atas sana dan memohon kepadaNya dengan isak tangis dan air mata.

Jangan pernah takut akan kegagalan. Yakinlah semua itu telah diatur. Jika engkau percaya bahwa semua kenikmatan yang ada di muka bumi ini ada yang mengaturNya, demikian juga dengan cobaan. Yakinlah bahwa cobaan itu tak ada yang selamanya. Ambillah cobaan itu dengan sikap yang positif, dengan menganggap bahwa cobaan itu merupakan sebuah cara agar engkau lebih dekat dengan Tuhanmu. Sesungguhnya cobaan memang benar-benar bisa mendekatkan engkau dengan Tuhanmu.

Usaplah wajahmu... Ucapkan syukur... Sesungguhnya Tuhan sayang kepada hamba-hambaNya... Maka tunjukkanlah padaNya engkau layak untuk disayangNya...

"All life demands struggle. Those who have everything given to them become lazy, selfish, and insensitive to the real values of life. The very striving and hard work that we so constantly try to avoid is the major building block in the person we are today." - Pope Paul VI

Sunday, 26 February 2006

Cinta Orang Yang Mencintai


Sungguh luar biasa perasaan seseorang jika ia tahu bahwa orang yang ia cintai juga mencintainya. Alangkah indahnya jika seseorang yang ia cintai mengatakan bahwa apapun yang terjadi, ia akan selalu ada disisinya. Dengan do'anya, ia mencoba untuk membantunya melalu perantara Tuhan, yang ia yakin selalu mendengarkan do'a para hambanya.

Kadang kita harus berpikir, apakah pengorbanan yang kita lakukan untuk kekasih kita sebesar yang mereka lakukan untuk kita? Mungkin pengorbanan itu tak harus terlihat secara jelas, mungkin pengorbanan yang benar-benar berarti adalah pengorbanan yang kecil bentuknya tapi dalam maknanya. Seberapa banyakkah kita mendoakan orang-orang yang kita sayangi? Seberapa dalamnyakah kita ingin melihat mereka bahagia, meskipun kebahagiaan itu bukanlah bersama kita? Seberapa besar pengorbanan kita untuk meninggalkan hal-hal yang kita sukai untuk menghormati rasa cinta mereka yang telah mereka berikan kepada kita?

Seandainya semua orang yang ada di sekitar kita tidak hanya saling mencintai, namun juga menunjukkan penghargaan yang cukup kepada makna cinta itu sendiri, sesungguhnya luar biasa perdamaian yang akan kita capai.

Indah sekali rasanya dicintai oleh seseorang. Indah sekali rasanya jika seseorang yang kita cintai berkata kalau ia 'ingin' selalu ada di samping kita. Memang mungkin mereka tidak akan selalu bisa berada di samping kita, tapi untuk tahu bahwa mereka 'ingin' saja sudah bisa membawa perasaan yang nyaman di hati kita.

Cukupkah kita bersyukur untuk ini? Kadang kita merasa bahwa tak ada satupun yang menyayangi maupun mencintai kita.

Sesungguhnya, jalan yang paling indah adalah untuk mencintai Tuhanmu, karena jika engkau mencintai dan dicintai olehNya, seluruh langit, bumi dan seisinya akan turut mencintaimu.

Janganlah engkau menangis kesepian, janganlah engkau bersedih terlalu lama, cinta sebenarnya ada di mana-mana.

Ingatlah untuk mensyukuri dan menghargainya... Ingatlah untuk setia kepadanya... Ingatlah untuk menjaganya...

"If you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours. And if they don't, they never were." - Kahlil Gibran