Sudahkah kita menyadari kerapuhan iman kita? Sudahkah kita benar-benar mengerti bahwa manusia memang tempatnya salah? Kadang kita merasa bahwa semua yang kita lakukan ini sudah benar, sudah yang sebaik-baiknya kita lakukan. Kadang kita merasa bahwa kita memang sudah jauh dari dosa, jauh dari segala yang buruk-buruk. Tapi kadang kita lupa bahwa memang kesalahan di depan mata tak pernah terlihat, tak seperti kebaikan-kebaikan kita yang kita banggakan. Sungguhlah beruntung orang yang menyadari kesalahan-kesalahannya. Tapi sungguh lebih beruntung orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosanya itu.
Seringkali kita lupa bahwa kesalahan tak akan luput dari hukuman. Dan seringkali kita berpikir bahwa kita tak akan menanggung hukuman dari semua dosa-dosa yang kita lakukan. Saat kita melakukan dosa kecil, kadang kita berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kerikil yang tak begitu berpengaruh terhadap diri kita. Tapi sesungguhnya, meskipun itu seringan atom, kita pasti akan merasakan akibatnya.
Tapi bukankah manusia itu adalah tempatnya salah? Bukankah memang sudah alamnya bahwa kita akan selalu berbuat dosa? Memang benar bahwa kitalah gudangnya dosa, tapi apakah dosa-dosa itu yang akan berpengaruh pada akhirnya? Pernahkah kau berpikir bahwa mungkin perjuanganmu selama ini untuk menghindari dosa itu jauh lebih besar nilainya daripada dosa itu sendiri? Pernahkah kau berpikir bahwa tangisan-tangisan saat kau meminta ampun setelah kau buat dosa itu lebih mulia harganya daripada perbuatanmu itu?
Mungkin kita memanglah makhluk yang selalu kalah oleh diri kita sendiri, tapi kita selalu bisa mendapatkan kekalahan yang terhormat.
Dengan mengingatNya selalu, dengan memohon ampunanNya selalu, dengan tak pernah berhenti berjuang untuk memperbaiki diri, akan kita bisa dapatkan sebuah kemenangan di dalam kekalahan.
Sabar... Sabar... Dan sabar...
Itulah kuncinya! Itulah yang akan membawa kita pada kemenangan. Jangan pernah menyerah untuk berjuang, jangan pernah berhenti bertaubat kepadaNya, jangan pernah berhenti untuk percaya kepadaNya. Sesungguhnya, meskipun dosa-dosa kita tak mampu disimpan di dalam bumi ini, Dia selalu membuka pintu taubatnya kepada orang-orang yang memohon. Mampukah kita bersabar untuk selalu percaya kepadaNya? Mampukah kita bersabar untuk membesarkan hati dan menerima bahwa kita memang tempatnya salah? Dengan kesabaran dan kemauan untuk bertaubat, mudah-mudahan kita akan menjadi orang-orang yang bisa menerima kekalahan dengan kehormatan.
"Of all acts of man repentance is the most divine. The greatest of all faults is to be conscious of none." - Thomas Carlyle