Kalau kita membuka album foto-foto lama, mungkin terisi dengan gambar kita dengan orang-orang yang kita sempat bertukar tawa dan senyum dengan mereka. Mungkin mereka dahulu adalah teman-teman terdekat kita, yang kita kira hidup dan mati kita selalu ada mereka. Semua yang terjadi dahulu akan membawa kenangan di masa depan, tak peduli apakah itu kenangan yang indah maupun sedih. Cobalah kita lihat diri kita yang sekarang, masih adakah mereka di sekitar kita? Masihkah kita bertukar canda dan tawa bersama mereka? Masihkah kita berbagi kesedihan di tengah-tengah mereka? Beruntunglah bagi yang masih, tapi mungkin sudah tak lagi bagi kebanyakan orang.
Ingatlah bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Yakinlah bahwa yang kita punya sekarang ini mungkin tak akan kita pedulikan lagi di masa depan. Percayalah bahwa orang-orang yang selalu berada di sekitar kita sekarang, mungkin bukanlah orang-orang yang akan kita istirahatkan badan kita di samping mereka di saat kitapun terlelah.
Ingatlah apa yang kita punya dahulu dan yang sekarang tiada... Jadikanlah itu peringatan bahwa yang sekarang ada mungkin akan hilang suatu saat nanti...
Janganlah pernah merasa memiliki sesuatu di dunia ini. Anggaplah semua yang ada pada diri kita ini hanyalah sebuah 'kesempatan'. Kesempatan bukanlah sepenuhnya milik kita. Kesempatan hanya datang beberapa saat saja, dan manusialah yang merubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Begitulah yang sebaiknya kita lakukan atas semua yang Tuhan 'titipkan' kepada kita. Kita harus yakini bahwa semua itu akan diambil kembali olehNya, namun itu janganlah menjadi penghalang untuk menggunakannya secara cerdas dan bijaksana.
Selama kita bersyukur...
Selama kita gunakan untuk sesuatu yang berguna dan bijaksana...
Dan selama itu bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain...
Semua yang dititipkan kepada kita tak akan pernah diambil, kecuali untuk diganti dengan sesuatu yang lebih baik...
"Oh, my friend, it's not what they take away from you that counts. It's what you do with what you have left." - William Cowper