Sunday, 23 April 2006

Renungan Malam


Saat malam telah menjelang, dan hanya beberapa saat lagi sebelum engkau menuju tempat tidurmu untuk beristirahat, renungkanlah perjalanan hidupmu. Lihatlah apa yang telah engkau lakukan hari ini. Pikirkanlah ke mana hari esok akan membawamu. Sebaik apakah engkau menggunakan waktumu? Sebaik apakah engkau menggunakan kesempatanmu? Sebanyak apakah engkau bersyukur atas nikmat yang telah kau dapatkan hari ini? Jangan sampai hari ini tidak memberimu pelajaran untuk bekalmu setelah kau terbangun di esok hari.

Apakah kau menyadari hidupmu tak seburuk yang selama ini engkau tangiskan? Apakah kau dapat melihatnya, bahwa hidupmu tak sekeruh yang selama ini engkau cemaskan? Engkau hanya butuh waktu untuk keluar dari kegelisahanmu, menuju ke sebuah 'tempat yang tenang', dan lihatlah sesungguhnya engkau memang punya segalanya. Langit dan bumi tersenyum padamu, orang-orang di sekitarmu mengenalmu, dan Tuhanmu selalu menjagamu dan melihat perjuanganmu di dunia ini.

Jangan bersedih akan hal-hal yang kau sadari, karena sebenarnya banyak sekali hal-hal yang kau tak sadari yang sebenarnya telah membuat hidupmu menjadi indah. Janganlah sampai engkau menyia-nyiakannya.

Waktu takkan pernah berhenti meskipun kau coba menghentikannya, maka jangan sampai engkau menganggap remeh sang waktu. Dia bisa menjadi senjata pamungkasmu dalam melewati segala rintangan di dunia ini, tapi dia juga bisa menjadi senjata makan tuanmu yang akan membunuhmu dengan keji. Jadikan ia kuda pacuanmu, karena memang itulah sebaik-baiknya kuda pacuan. Ia akan selalu menjadi yang tercepat, dan jika bukan kau yang menunggangnya, pastilah engkau akan tertinggal di belakangnya.

Pastikanlah kepada dirimu bahwa akan ada senyum di esok hari. Wajibkanlah juga pada dirimu, bahwa senyum itu jangan hanya terpancar di wajahmu, tapi juga di wajah orang-orang di sekitarmu. Tebarkanlah cinta dan kasih sayangmu, karena itu bisa memberikan perdamaian meskipun hanya di suatu tempat yang luasnya tak seberapa.

Perdamaian itu bagaikan intan berlian, yang meskipun besarnya tak seberapa, namun nilainya begitu tingginya.

Janganlah pula engkau berhenti berdoa. Meremehkan kekuatan berdoa sama saja dengan memupuskan harapan yang ada di dalam hatimu, dan mungkin di hati orang lain. Jadikanlah berdoa itu sebuah kebutuhan yang berjalan seiring dengan usahamu. Usaha dan doa adalah pasangan yang dapat menghasilkan kesuksesan dan kebahagiaan. Janganlah sekali-sekali kau remehkan salah satunya, apalagi keduanya. Dengan adanya doa, harapan pun kan datang. Dan dengan adanya harapan, kesempatan pun akan tiba. Jangan sampai kau berputus asa, karena selama kau masih bisa berdoa, kemenangan kan selalu bisa diraih.

Jangan lupakan hari ini... Jangan lupakan malam ini... Selama hari ini belum berakhir, janganlah engkau berputus asa... Selalu ada yang menunggu untuk kau raih, hanya saja kau harus melihatnya dengan mata hatimu...

"Live as you will have wished to have lived when you are dying." - Christian Furchtegott Gellert