Tuesday, 30 December 2008

Renungan Di Akhir Waktu

Saat akhir sebuah waktu datang, alangkah baiknya kita merenungi apa yang sudah kita lewati agar kita bisa mengambil hikmah dari semua yang sudah terjadi dalam hidup ini. Hikmah itu bisa kita jadikan pelajaran untuk diri ini agar bisa melewati masa depan yang mungkin penuh dengan cobaan-cobaan yang sudah menanti. Dan semoga kita tidak menjadi manusia yang bodoh, yang tidak belajar dari masa lalu, dan yang tidak terus berusaha untuk menjadikan diri ini manusia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.


Hati Yang Lengah

Seberapa baikkah kita dalam menjaga hati ini? Kadang kita lengah akan siapa yang masuk ke dalamnya, sehingga bisa jadi kita mencintai seseorang yang mungkin tak bisa kita miliki. Dan terkadang kitapun lengah akan siapa yang pergi meninggalkan hati ini, sehingga kita tidak sadarkan diri saat kita mulai kehilangan orang yang kita cintai.

Memang hati ini selalu berbolak-balik,

tapi kita selalu lupa akan kenyataan itu. Dan memang hati ini harus selalu kita jaga, tapi kita selalu lupa akan kewajiban itu. Maka beruntunglah orang-orang yang bisa mencintai kekasih hatinya. Beruntunglah orang-orang yang bisa melunakkan hatinya. Janganlah sampai kita biarkan hati kita berbolak-balik tanpa kita menyadarinya.


Let Go

Sungguh semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Saat kita bahagia, kita seringkali lupa bahwa akan ada akhir untuk kebahagiaan itu. Dan saat kita tertawa, kita seringkali lupa bahwa tak akan selamanya kita tertawa. Orang-orangpun datang dan pergi dalam kehidupan ini. Banyak yang dahulu terus-menerus bersama kita, tapi waktu terus berjalan dan sekarang mereka sudah mempunyai jalan hidupnya masing-masing.

Namun, jika kesenangan suatu saat bisa berakhir, begitu juga dengan kesedihan. Jika tawa suatu saat akan selesai, begitu juga dengan tangisan.

Selalu ada waktu untuk tiap-tiap sesuatu.

Maka janganlah kita menjadi seseorang yang melihat ke masa lalu tanpa melihat ke masa sekarang. Dan janganlah kita menjadi seseorang yang melihat ke masa sekarang tanpa melihat ke masa depan. Karena tak ada yang selamanya, pada akhirnya semua harus kita lepaskan untuk terus bisa melangkah ke depan.


MencariNya

Seiring waktu berjalan, bertambah banyak pula kesalahan-kesalahan yang kita perbuat dalam hidup ini. Semakin banyak dosa-dosa yang kita lakukan berulang-ulang, yang menyadarkan betapa tidak mampunya kita memurnikan diri ini tanpa bantuanNya. Yang menyadarkan kita betapa hinanya diri ini jika dipandang olehNya.

Tapi, di antara kita semua yang penuh dengan dosa,

yang terbaik hanyalah yang bertaubat.

Yang tidak merugi hanyalah yang tidak berputus asa seberapa banyakpun dosa-dosanya. Maka janganlah kita sampai meremehkan ampunanNya, dan janganlah kita merendahkan rahmatNya. Jadikanlah hari-hari kita, sebuah perjalanan untuk mencariNya.

Saturday, 20 December 2008

Trust


Boleh jadi kamu membenci sesuatu
Padahal ia amat baik bagimu
Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu
Padahal ia amat buruk bagimu

Allah mengetahui
Sedang kamu tidak mengetahui
Al Qur'an (Al Baqarah / 2:216)

Monday, 1 December 2008

Inilah Hidup Kita


Manusia boleh saja menutup matanya agar tak melihat, menutup telinganya agar tak mendengar, menutup hatinya agar tak merasa. Tapi semua itu tidak merubah kenyataan tentang apa inti dari hidup kita di dunia ini. Itu semua tidak merubah fakta tentang kemana kita akan berjalan sesudah hidup ini.

Kita memang diciptakan hanya untuk beribadah kepadaNya, hanya untuk menghamba kepadaNya. Namun menghamba kepadaNya tidaklah seperti menghamba pada seorang manusia. Menghamba kepadaNya adalah untuk kebahagiaan kita sendiri, untuk kesejahteraan kita sendiri. Memang bukanlah perkerjaan yang mudah karena memang manusia tempatnya salah, tempatnya lupa, tempatnya hina. Namun sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang salah, lalu bertaubat.

Meskipun sudah jelas status kehambaan kita, namun Tuhan mengerti kebutuhan manusia. Dibolehkannya kita mencari makanan yang baik untuk kehidupan kita. Lalu, agar bisa mendapatkan makanan yang baik, dibolehkannya kita untuk mencari pekerjaan yang baik agar berbuah penghasilan. Dan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, dibolehkannya kita untuk menuntut ilmu yang tinggi. Dia mengerti kebutuhan kita untuk bekerja keras agar bisa selamat di dunia ini.

Namun jika saatnya tiba untuk bertemu denganNya, jika saatnya tiba untuk menyisihkan waktu beribadah kepadaNya, maka tinggalkanlah seluruh urusan dunia kita!

Kembalilah kita kepada tujuan awal kita, menghamba kepadaNya.

Dan suatu saat nanti kita akan benar-benar kembali kepadaNya. Suatu saat nanti kita akan benar-benar menghadap kepadaNya. Memang tampaknya seperti sebuah waktu yang masih jauh datangnya. Namun lihatlah orang-orang di sekitar kita yang telah tiada. Mampukah kau ajak mereka bicara? Mampukah mereka menjawabmu berbicara?

Inilah hidup kita, baik engkau percaya maupun tak percaya. Baik engkau menerima ataupun tak menerima. Beruntunglah bagi kita yang telah menerima pesanNya dan mulai berusaha. Namun banyak dari kita yang terlupa dan tak mengetahuinya.