Saturday, 18 March 2006

Memberi Sedikit Senyuman


Berilah sedikit senyuman...

Meskipun apa yang kau rasakan itu kesedihan. Meskipun apa yang kau alami itu kesendirian. Meskipun kau terasingkan, jauh dari rumah dan orang-orang yang kau sayangi, tapi berilah sedikit senyuman. Berilah sedikit gula pada sebuah minuman lemon agar lebih manis rasanya meskipun sedikit.

Berilah sedikit senyuman...
Sesungguhnya masih banyak orang yang nasibnya lebih buruk dari engkau. Mungkin kau tak melihatnya, tapi jika mereka masih bisa bersabar, menunggu dan tidak berputus asa, sesungguhnya kaupun mampu begitu. Berilah sedikit senyuman, ambillah sesuatu yang positif dari kesedihanmu meskipun hanya sedikit. Sesungguhnya itu lebih baik bagimu.

Berilah sedikit senyuman...
Saat Tuhan tak menjawab ataupun mengabulkan do'amu, sesungguhnya Ia sedang menguji apakah kau benar-benar menggantungkan harapanmu kepadaNya. Sesungguhya Ia ingin menguji manakah hamba-hambaNya yang setia kepadaNya meskipun doa-doa mereka belum terkabulkan. Sabarlah, tunggulah dan jangan berputus asa. Semua akan menjadi lebih baik jika engkau terus menaruh kepercayaan kepadaNya di dalam hatimu.


Berilah sedikit senyuman...
Saat kau pikir engkau sudah durhaka kepada Tuhanmu, dan pintu taubat tertutup untukmu. Ingatkanlah dirimu bahwa sesungguhnya Dialah Yang Maha Besar, Dialah Yang Maha Bijaksana dan Dialah Yang Maha Pengampun. Pintu taubatnya seluas langit dan bumi ini. Pintu taubatnya selalu terbuka sampai engkau menghembuskan nafasmu yang terakhir. Janganlah engkau berputus asa dari rahmatNya. Sesungguhnya engkau akan dipandang mulia olehNya jika engkau bertaubat dan kembali kepadaNya. Sesungguhnya Ia lebih menyukai hambaNya yang berdosa lalu bertaubat daripada yang hidupnya tak pernah dicoreng oleh kesalahan sama sekali.

Berilah sedikit senyuman...
Saat engkau pikir bahwa engkau tak lagi mempunyai harapan. Sesungguhnya harapan itu selalu ada. Harapan itu ada yang mengaturnya. Harapan itu ada bagi orang yang berusaha. Harapan itu ada bagi orang yang berdoa. Harapan itu ada bagi orang yang percaya. Jangan pernah berputus asa, itu kuncinya! Ingatlah sudah berapa kali engkau berhasil melewati hal-hal yang kau pikir kau tak mampu lewati. Ingatlah sudah berapa banyak senyum dan tawa yang tampak di wajahmu setelah engkau melewati semua cobaan ini. Percayalah!

Berilah sedikit senyuman...
Sesungguhnya senyuman akan membuat cerah hari ini. Akan memperindah malam ini. Akan memberi kekuatan kepada diri sendiri. Dan akan memberi harapan kepada orang lain. Berilah sedikit senyuman! Berilah sedikit senyuman! Berilah sedikit senyuman!

"The hardest thing you can do is smile when you are ill, in pain, or depressed. But this no-cost remedy is a necessary first half-step if you are to start on the road to recovery." - Allen Klein

Thursday, 16 March 2006

Kau Punya Segalanya


Apa yang kau cemaskan
Semua yang indah ada pada dirimu
Kau saja yang tak melihatnya
Semua berjalan lebih baik dari yang kau kira
Apakah kau merasa jauh
Apakah kau merasa sepi
Sesungguhnya kau tak sendiri
Hanya kau tak dapat melihatNya
Bintang dan bulan di malam hari buktiNya
Nafasmu adalah saksiNya
Engkau punya segalanya
Hanya kau tak mau melihatnya
Lihatlah dengan hatimu
Dan bukan dengan matamu
Kau punya segalanya
Kau punya segalanya

Tuesday, 14 March 2006

Keabadian

Ingatkah kita akan teman-teman kita yang terdahulu? Ingatkah kita akan masa-masa di saat kita banyak tersenyum dan tertawa? Ingatkah kita akan masa-masa dimana sedih tak sedikitpun berujung? Mungkin dari semua itu, ada satu hal yang selalu sejalan, bahwa semua itu tidak ada yang abadi.

Kalau kita membuka album foto-foto lama, mungkin terisi dengan gambar kita dengan orang-orang yang kita sempat bertukar tawa dan senyum dengan mereka. Mungkin mereka dahulu adalah teman-teman terdekat kita, yang kita kira hidup dan mati kita selalu ada mereka. Semua yang terjadi dahulu akan membawa kenangan di masa depan, tak peduli apakah itu kenangan yang indah maupun sedih. Cobalah kita lihat diri kita yang sekarang, masih adakah mereka di sekitar kita? Masihkah kita bertukar canda dan tawa bersama mereka? Masihkah kita berbagi kesedihan di tengah-tengah mereka? Beruntunglah bagi yang masih, tapi mungkin sudah tak lagi bagi kebanyakan orang.


Ingatlah bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Yakinlah bahwa yang kita punya sekarang ini mungkin tak akan kita pedulikan lagi di masa depan. Percayalah bahwa orang-orang yang selalu berada di sekitar kita sekarang, mungkin bukanlah orang-orang yang akan kita istirahatkan badan kita di samping mereka di saat kitapun terlelah.

Ingatlah apa yang kita punya dahulu dan yang sekarang tiada... Jadikanlah itu peringatan bahwa yang sekarang ada mungkin akan hilang suatu saat nanti...

Janganlah pernah merasa memiliki sesuatu di dunia ini. Anggaplah semua yang ada pada diri kita ini hanyalah sebuah 'kesempatan'. Kesempatan bukanlah sepenuhnya milik kita. Kesempatan hanya datang beberapa saat saja, dan manusialah yang merubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Begitulah yang sebaiknya kita lakukan atas semua yang Tuhan 'titipkan' kepada kita. Kita harus yakini bahwa semua itu akan diambil kembali olehNya, namun itu janganlah menjadi penghalang untuk menggunakannya secara cerdas dan bijaksana.

Selama kita bersyukur...
Selama kita gunakan untuk sesuatu yang berguna dan bijaksana...
Dan selama itu bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain...
Semua yang dititipkan kepada kita tak akan pernah diambil, kecuali untuk diganti dengan sesuatu yang lebih baik...

"Oh, my friend, it's not what they take away from you that counts. It's what you do with what you have left." - William Cowper

Thursday, 9 March 2006

Detik Yang Hilang Begitu Saja

Apa yang sering kita tunggu? Semua rencana sudah ada di kepala kita, tapi butuh waktu lama untuk kita mengeksekusinya. Semua sudah ada di alam sadar kita, tapi tak cukup niat untuk membuat kita bergerak melakukannya. Dan saat dimana kita memikirkan apakah kita akan melakukannya sekarang atau tidak, detik-detikpun hilang begitu saja.

Waktu itu berharga! Mungkin sudah bosan mendengarnya karena semua orang bilang begitu. Tapi ia lebih berharga dari yang kita kira. Ia lebih berkuasa dari yang kita duga. Dan ia pun lebih 'berbahaya' dari yang kita antisipasi.


Jangan pernah mempunyai kebiasaan menunggu. Lakukanlah sesuatu! Jadikan setiap detik tak terbuang sia-sia, karena sesungguhnya banyak hal-hal yang mengubah kehidupan manusia yang terjadi dalam hitungan detik saja. Gunakan waktu ini untuk membaca, berdoa, berkarya ataupun mengingatNya.

Sesungguhnya hidup dan waktu adalah dua hal yang tak terpisahkan. Jika engkau menyia-nyiakan salah satunya, engkau telah menghancurkan keduanya.

Aturlah waktumu agar ia menjadi temanmu dan bukan musuhmu... Jagalah niatmu agar waktu itu takkan pergi tanpa ada senyuman di wajahmu...

"Time is the cruelest teacher; first she gives the test, then teaches the lesson." - Anonymous

Sunday, 5 March 2006

Daun Yang Jatuh Dari Pohonnya


Mungkin sudah banyak kejadian ataupun kenangan yang selalu membuat hati kita 'sakit' dan terusik. Mungkin sudah banyak rasa pedih dan sedih yang kita alami, karna hal-hal yang besar, maupun yang sepele. Sesungguhnya memang inilah 'bumbu' dari hidup setiap manusia. Hidup itu keras, hidup itu perjuangan. Kadang kita terjatuh ke dalam lubang yang paling dalam, meskipun kadang kita seringkali berada di puncak kebahagiaan namun tak menyadarinya.

Sampai kapan rasa sakit ini ada? Sampai kapan cobaan datang bertubi-tubi? Sesungguhnya cobaan itu tak harus sesuatu yang nyata. Pernahkah kau sadar akan kesendirianmu? Pernahkah kau sadar akan jauhnya engkau dari orang-orang yang kau sayangi? Pernahkah kau sadar akan jauhnya engkau dari Tuhanmu?

Jalan keluar tak pernah berhenti kita cari, berusaha sudah bagaikan tak mampu lagi, namun seberapa sering semua itu tidak menghasilkan apa-apa? Berputus asakah kita? Beruntunglah bagi orang-orang yang berani menghadapinya, namun tak sedikit juga yang melarikan diri darinya.

Alangkah indahnya saat semangat kita sedang terjatuh, kita melihat kepada sebuah pohon yang di mana dedaunannya terjatuh dari rantingnya. Karena sesungguhnya:

Bukankah tak ada satu daunpun yang jatuh dari pohonnya, kecuali Tuhan mengetahuinya? Jika daun yang sekecil itu, yang mungkin jatuhnya ke tanah tak berarti apa-apa, Tuhan saja mengetahuinya, apalagi hambaNya yang menatapNya ke atas sana dan memohon kepadaNya dengan isak tangis dan air mata.

Jangan pernah takut akan kegagalan. Yakinlah semua itu telah diatur. Jika engkau percaya bahwa semua kenikmatan yang ada di muka bumi ini ada yang mengaturNya, demikian juga dengan cobaan. Yakinlah bahwa cobaan itu tak ada yang selamanya. Ambillah cobaan itu dengan sikap yang positif, dengan menganggap bahwa cobaan itu merupakan sebuah cara agar engkau lebih dekat dengan Tuhanmu. Sesungguhnya cobaan memang benar-benar bisa mendekatkan engkau dengan Tuhanmu.

Usaplah wajahmu... Ucapkan syukur... Sesungguhnya Tuhan sayang kepada hamba-hambaNya... Maka tunjukkanlah padaNya engkau layak untuk disayangNya...

"All life demands struggle. Those who have everything given to them become lazy, selfish, and insensitive to the real values of life. The very striving and hard work that we so constantly try to avoid is the major building block in the person we are today." - Pope Paul VI