Wednesday, 24 November 2010

Badai Yang Tak Kunjung Berlalu


Ya Tuhan
Ingatkanlah hamba selalu
Bahwa manusia lebih sering selamat
Saat harus melewati ujian berbentuk penderitaan
Daripada saat harus melewati cobaan
Berkedok kenikmatan

Wednesday, 29 September 2010

My Happiness

Ada masanya dimana saat kita mendapat cobaan, kita berusaha sekuat tenaga untuk melewati cobaan itu. Kita berusaha sekeras mungkin untuk selalu bisa bersabar, sampai pada akhirnya kita mampu menempuh cobaan itu dengan baik. Namun, ada kalanya juga dimana saat cobaan itu datang, kita hanya bisa duduk termenung, tidak mengetahui apa yang terbaik yang harus kita lakukan. Tidak mempunyai energi lagi untuk melewati semua ujian yang hidup telah tawarkan kepada kita. Di saat itulah, hanya tetesan air mata kita yang mampu menjelaskan semua yang sedang terjadi.


Mungkin memang di tengah perjalanan kehidupan ini, akan ada masa dimana kita merasa tersesat. Tersesat dengan penuh ketakutan karena semua yang dulu terasa terang sekarang menjadi gelap, semua yang dulu jelas sekarang menjadi buram. Kita pun mencoba mencari setitik kebahagiaan dengan berbagai cara, namun pada akhirnya kita menyadari kebahagiaan yang kita dapatkan hanya untuk sesaat. Yang terasa abadi hanyalah cobaan-cobaan hidup yang semakin menghancur leburkan hati ini.

Mungkin memang saran yang terbaik adalah untuk selalu percaya, bahwa hari esok adalah hari yang lebih baik. Bahwa hari yang lebih cerah pasti akan datang!

Mungkin itulah yang disebut dengan harapan atau berpikir positif. Karena jika manusia hidup tanpa harapan, hidup tanpa berpikir positif, maka apalah gunanya melanjutkan hidup. Bukankah saat kita masih kecil dulu, semua berharap akan menjadi orang yang mempunyai nama besar? Bukankah saat kita mulai bekerja dulu, semua berharap akan menjadi orang yang sukses? Bukankah saat kita memulai hubungan dengan seorang pasangan hidup, semua berharap akan selalu bersandingan sampai akhir hayat mereka?


Mungkin semua harapan itulah yang telah mendorong kita menjadi orang yang seperti sekarang ini. Maka janganlah sampai harapan itu hilang, meskipun realita telah menyadarkan kita bahwa tak selamanya jalan itu mudah. Meskipun kenyataan telah menunjukkan bahwa tak semua keberhasilan dapat kita raih. Janganlah berhenti berharap, karena kita tidak tahu kapan roda kehidupan akan kembali membawa kita ke kehidupan yang lebih baik.

"Success is not final, failure is not fatal; it is the courage to continue that counts." - Winston Churchill

Tuesday, 22 June 2010

Perkataan Mereka

Mungkin memang manusia bukanlah makhluk yang mudah untuk merasa puas. Mungkin memanglah alamnya manusia untuk selalu mencari kesalahan di tengah-tengah kebaikan, meskipun kesalahan itu kecil. Setiap manusia pasti mempunyai opini akan hal-hal yang berbeda, dan banyak di antara mereka yang berani mengeluarkan opini itu tanpa disertai keberanian untuk mempertanggung jawabkan perkataan mereka. Maka pernahkah engkau merasa tersakiti oleh perkataan-perkataan mereka? Maka pernahkah engkau merasa sedih atas pernyataan mereka yang belum tentu kebenarannya?


Lidah itu bagaikan sebuah pedang yang jikalau tidak bisa kita gunakan dengan baik maka bisa melukai siapapun tanpa kita menyadarinya. Banyak sekali manusia yang berbicara tanpa menyadari dampak negatif bagi orang-orang di sekitarnya. Sering sekali manusia beropini tanpa menyadari hati siapakah yang terluka akibat perkataannya. Mungkin memang tak perlu kita mengambil hati setiap komentar yang dilemparkan kepada kita, karena sesungguhnya tak akan mampu kita memuaskan hati tiap-tiap manusia. Setiap orang mempunyai drama kehidupannya masing-masing yang membuat kita menjadi orang yang seperti sekarang ini. Setiap orang mempunyai tujuan hidup masing-masing yang membuat kita mengambil keputusan yang belum tentu disetujui oleh orang lain.

Maka mungkin ada baiknya kita tidak memasukkan ke dalam hati setiap perkataan yang menyerang kita, karena boleh jadi mereka tidak mengetahui hal-hal yang telah kita lewati.

Karena boleh jadi mereka tidak mengetahui hal-hal yang ingin kita tuju. Karena boleh jadi mereka tidak mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya.

Jagalah lidahmu untuk menjaga hati orang-orang di sekitarmu. Sesungguhnya berdiam itu lebih baik daripada berbicara yang tidak ada kegunaannya. Janganlah kita bersedih atas apa yang orang lain telah katakan tentang diri ini, karena boleh jadi kesedihanmu itu tidak ada manfaatnya. Namun, maafkanlah mereka yang melukai hatimu, karena boleh jadi mereka tidak mengetahui dan mengerti apa yang ada di dalam hatimu.

"The wise man, even when he holds his tongue, says more than the fool when he speaks." - Yiddish Proverb

Sunday, 2 May 2010

Sampai Nafas Terakhir

Pernahkah engkau menghitung berapa banyak ujian dan cobaan yang telah datang ke dalam hidupmu? Pernahkah engkau menyadari berapa banyak tetes air mata yang telah jatuh saat engkau menangisi beratnya kehidupanmu? Hidup ini begitu kejamnya karena ia tidak pernah berhenti sedikitpun dalam memberikan hal-hal yang mampu mencemaskan kita. Bahkan, kadang meskipun kita berpikir bahwa kita sudah berhasil menemukan kunci kebahagiaan hidup, cobaan yang jauh lebih besar kemudian datang dan menghancurkan hati yang sebelumnya sudah kita sembuhkan perlahan-lahan ini.


Maka bagaimanakah manusia mampu mendapatkan kebahagiaan yang selamanya? Dari manakah kita harus mendapatkan jawaban atas semua hal yang sedang kita lalui?

Mungkin banyak dari kita yang seringkali menatap ke atas langit, mencari sebuah kekuatan yang jauh lebih besar dari kita, sambil berharap bahwa kekuatan itu akan mampu memberikan jalan keluar yang terbaik untuk hidup ini.

Mungkin di sinilah kita menyadari kelemahan kita. Mungkin di sinilah kita menyadari arti kehambaan kita. Bisa jadi keberhasilan kita dalam melewati masa lalu yang sulit telah membuat kita sombong, dan sekarang kita ditantang untuk melewati masa kini yang jauh lebih berat. Maka masih adakah kesombongan itu jika Dia meninggalkan kita? Maka masihkah kita percaya bahwa keberhasilan dalam melewati masa lalu itu datangnya dari diri ini sendiri tanpa bantuanNya?

Tapi mungkin manusia memanglah tempatnya salah. Mungkin itu semua sudah bagian dari alam kehidupan kita. Dan di antara semua manusia yang selalu salah dan terjatuh, yang terbaik adalah yang terus berusaha untuk bangkit lagi. Yang terbaik adalah yang berusaha untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri. Apakah akan selamanya kita menjadi hamba yang selalu menangisi kehidupan ini? Apakah akan selamanya kita menjadi manusia yang hanya bisa mencari simpati? Jadilah kita hambaNya yang tegar! Jadilah kita hambaNya yang selalu siap menerima segala cobaanNya! Jadilah kita hambaNya yang selalu bersyukur atas segala baik dan buruk yang Dia titipkan ke dalam kehidupan kita!

Hidup ini bisa panjang dan pendek, tak ada yang mengetahuinya. Hidup ini penuh dengan pilihan, namun banyak pula yang tidak mampu kita kendalikan. Namun satu hal yang pasti, marilah kita berjanji bahwa tak akan pernah kita berhenti menjadi manusia yang selalu bangkit dari jatuhnya, sehingga kita akan mampu untuk terus berjuang menjalani hidup sampai nafas terakhir nanti.

Sunday, 7 March 2010

Kuncupnya Pelita Pagi


Di manakah petunjukMu, Tuhan?
Kami menjalani hidup penuh dengan pertanyaan,
Mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.
Ajarilah agar kami mengerti.

Di manakah petunjukMu, Tuhan?
Saat kami tak tahu tentang masa depan kami,
Dan tak mampu memutuskan yang terbaik untuk dijalani.
Ajarilah agar kami mengerti.

Di manakah petunjukMu, Tuhan?
Saat tersakiti hati kami sedalam-dalamnya,
Karena ucapan seorang anak manusia,
Yang sangat kami hormati dan sayangi,
Meskipun hati ini bergejolak dan menolaknya.

Mungkin kami harus meluruskan niat kami.
Mungkin kami harus mengevaluasi iman kami.
Mungkin kami hanya diuji olehMu, wahai tempat kami kembali.
Ajarilah agar kami mengerti.

Thursday, 11 February 2010

Connecting The Dots


Setiap manusia menjalani hidup di dunia ini penuh dengan berbagai pertanyaan. Dan mungkin pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada diri ini adalah apakah kita bahagia dengan jalan hidup yang saat ini sedang kita lewati?

Semua orang, dengan cara mereka masing-masing, selalu berusaha untuk menciptakan suasana hati yang damai dan bahagia. Namun banyak sekali di antara kita yang saat ini hanya berjalan di tempat tidak mengetahui mau dibawa kemana hidup ini? Bertanya-tanya mengapa kita bisa terjebak di dalam situasi yang kita alami saat ini? Dan terus merenung apakah maksud dari kisah hidup yang telah Dia berikan kepada diri ini? Semua pertanyaan itu membuat kita selalu melihat ke belakang, seakan-akan kebahagiaan hanya bisa didapat jika kita membuka kotak nostalgia kehidupan kita. Seakan-akan dengan jalan cerita yang sekarang ini, hidup hanya akan berakhir dengan masa depan yang suram dan tak menentu.

Mungkin saat-saat seperti ini adalah saat dimana kita harus berhenti sejenak dan mulai membuka telinga hati untuk mendengarkan apakah yang dunia ini sedang bisikkan kepada kita?

Hendaklah kita berusaha keras untuk mengambil hikmah dari bisikan itu sebelum ia kembali dan berubah menjadi sebuah teriakan yang keras, yang mampu menggoncangkan hati ini. Mungkin memang kunci terbesar hidup ini adalah kesabaran; kesabaran dalam menanti hikmah di balik setiap fase dalam hidup kita. Ingatlah bahwa kita hanya bisa connect the dots saat kita melihat ke belakang, bukan ke depan! Bisa jadi sebuah kebaikan baru akan kita sadari bertahun-tahun kemudian. Dan bisa jadi sesuatu yang kita anggap tidak baik menjadi sebuah hikmah yang besar untuk kehidupan kita di masa depan.

Janganlah kita percepat hal-hal yang sebaiknya ditunda, dan janganlah kita tunda hal-hal yang sebaiknya dipercepat. Ingatlah, kemenangan (yang hakiki) hanya untuk orang-orang yang (terus-menerus) bersabar!

"It was awful testing medicine, but I guess the patient needed it." - Steve Jobs

Thursday, 4 February 2010

The Next Level Of Niat

Pernahkah engkau bertanya tentang kemana akan kau bawa hidupmu ini? Pernahkah engkau merasa betapa hampanya hidup keseharian yang selalu engkau jalani? Segala perbuatan yang kita lakukan hendaklah didasari oleh sebuah niat yang jelas! Banyak orang yang selalu berniat untuk menyenangkan orang lain, namun berujung kecewa karena usahanya tidak dihargai. Banyak pula orang yang selalu berniat untuk mensukseskan dirinya sendiri, namun berujung sedih jika kesuksesan itu tidak kunjung datang. Mungkin memang, hanya niat untuk mencari ridho Tuhanlah yang mampu memberikan kedamaian dan kepuasan di dalam hati, apapun hasil dari usaha kita.



Bersyukurlah jika engkau termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu tepat dalam membuat sebuah niat. Namun sadarilah bahwa itu bukanlah akhir dari pertarungan hati ini. Karena sesungguhnya hidup ini akan terus mendatangkan cobaan-cobaannya, untuk menguji kekuatan niat yang telah kita taruh di dalam hati. Ujian demi ujian akan terus datang seakan-akan bertanya,

siapakah di antara kita yang tidak akan menyerahkan niatnya begitu saja saat dunia ini berbalik melawan kita?

Mungkin hanya yang berjiwa besarlah yang mempunyai niat yang tidak bisa digoyah. Mungkin mereka adalah orang-orang yang sudah mantap hatinya akan mau dibawa kemana perjalanan hidup ini.

Menjaga niat bukanlah hal yang mudah, karena setiap engkau berhasil melewati sebuah cobaan hidup, cobaan yang berikutnya akan jauh lebih besar dari yang sebelumnya. Namun yakinlah, di antara setiap ujian yang engkau lewati dengan sukses, akan naik derajatmu di mataNya. Semua kerikil yang ada di dalam perjalanan panjang ini adalah medium untuk memastikan bahwa engkau selalu mempunyai kesempatan untuk meraih the next level of niat.

Jadikanlah niatmu sebaik-baiknya niat.
Bersabarlah karena cobaan akan datang untuk menggoyah niatmu.
Dan janganlah engkau tukar kemenangan yang abadi,
dengan kenikmatan yang sementara!